ipsproperti.com - Ditulis oleh Rahman, praktisi properti dan konsultan investasi tanah sejak 2015. Berpengalaman membantu ratusan klien dalam membeli tanah kavling strategis di wilayah Jabodetabek, Jawa Timur, hingga Bali, rutin melakukan riset pasar dan berbagi insight mengenai perkembangan harga tanah di Indonesia.
![]() |
Proyeksi Tren Harga Tanah di Pinggiran Kota Besar 2025: Peluang Emas Bagi Investor |
Perubahan Pola Hunian dan Pertumbuhan Pinggiran Kota
Dalam lima tahun terakhir, permintaan tanah di pusat kota
semakin tinggi, namun ketersediaan lahan semakin terbatas. Hal ini mendorong
masyarakat untuk melirik kawasan pinggiran kota besar yang masih
memiliki ruang berkembang, harga lebih terjangkau, dan potensi investasi jangka
panjang.
Kondisi ini diperkuat oleh laporan Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2024 yang mencatat pertumbuhan harga tanah rata-rata di kawasan
satelit mencapai +30–35% dalam lima tahun terakhir. Tren ini semakin
jelas terlihat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan
Denpasar, di mana wilayah pinggirannya menjadi incaran utama investor.
Faktor Infrastruktur yang Menjadi Pemicu Kenaikan
Salah satu faktor paling berpengaruh terhadap kenaikan harga
tanah adalah pembangunan infrastruktur. Proyek jalan tol, jalur kereta
cepat, hingga transportasi umum massal menjadikan pinggiran kota semakin
terhubung dengan pusat aktivitas ekonomi.
Sebagai contoh:
- Tol
Kediri–Tulungagung yang ditargetkan rampung mempercepat konektivitas
antarwilayah di Jawa Timur.
- Light
Rail Transit (LRT) Jabodebek membuka akses lebih cepat ke pusat kota
Jakarta.
- Pengembangan
IKN (Ibu Kota Negara) turut memicu kenaikan harga tanah di kota
satelit sekitar Kalimantan Timur.
Menurut Andi Prasetyo, Direktur PT Properti Sentosa,
“Akses infrastruktur baru biasanya mendongkrak harga tanah 20–40% lebih cepat
dibandingkan kawasan tanpa dukungan transportasi.”
Data Kenaikan Harga Tanah di Beberapa Kota Pinggiran
Berikut contoh data perkembangan harga tanah dari hasil
riset lapangan dan sumber resmi (BPS & Kementerian PUPR):
Kota Pinggiran |
Harga Tanah 2020 (Rp/m²) |
Harga Tanah 2024 (Rp/m²) |
Proyeksi 2025 (Rp/m²) |
Kenaikan % |
Kediri |
1.200.000 |
1.650.000 |
1.800.000 |
+35% |
Malang Pinggiran |
1.500.000 |
1.950.000 |
2.100.000 |
+30% |
Bandung Timur |
2.300.000 |
2.950.000 |
3.200.000 |
+39% |
Denpasar Pinggiran |
2.000.000 |
2.700.000 |
2.900.000 |
+35% |
Dari data di atas terlihat jelas bahwa rata-rata kenaikan
harga tanah di pinggiran kota besar stabil di kisaran 30–40% dalam lima
tahun. Ini menegaskan betapa prospektifnya investasi tanah di wilayah
satelit.
Tren Harga Tanah di Pinggiran Kota Besar 2025
Banyak analis properti memprediksi bahwa tren harga tanah di pinggiran kota besar 2025
akan tetap mengalami peningkatan, bahkan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Urban
Sprawl: pertumbuhan populasi mendorong ekspansi kawasan hunian keluar
dari pusat kota.
- Keterjangkauan:
tanah di pinggiran masih lebih murah dibanding pusat, sehingga menarik
minat generasi muda dan investor pemula.
- Digitalisasi
Properti: semakin mudahnya akses informasi dan transaksi properti
online mempercepat minat beli.
- Pembangunan
Infrastruktur Baru: proyek jalan tol, rel kereta, dan kawasan industri
yang membuka lapangan kerja baru.
Investor yang masuk lebih awal di kawasan pinggiran kota
berpotensi mendapatkan capital gain lebih tinggi dibandingkan mereka yang baru
masuk setelah harga naik signifikan.
Tips Investasi Aman di Pinggiran Kota
Sebelum membeli tanah di pinggiran kota, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan agar investasi tetap aman dan menguntungkan:
- Cek
Legalitas Tanah
Pastikan tanah memiliki sertifikat hak milik (SHM) yang jelas dan tidak dalam sengketa. Manfaatkan layanan online dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk verifikasi. - Perhatikan
Akses dan Infrastruktur Sekitar
Tanah yang dekat dengan jalan utama, tol, stasiun, atau terminal biasanya lebih cepat naik nilainya. - Survey
Rencana Pembangunan Daerah
Informasi dari pemerintah kota/kabupaten tentang rencana pembangunan kawasan industri, pendidikan, atau pusat bisnis bisa menjadi indikator naiknya harga tanah. - Pertimbangkan
Potensi Sewa atau Komersial
Selain untuk investasi jangka panjang, tanah di pinggiran kota bisa disewakan untuk usaha pertanian modern, gudang logistik, hingga homestay jika dekat dengan destinasi wisata.
Studi Kasus: Kediri Sebagai Kota Satelit
Kediri adalah salah satu contoh nyata kota pinggiran yang
mengalami lonjakan harga tanah cukup pesat. Dengan hadirnya Bandara Kediri
dan jaringan tol baru, nilai tanah di kawasan ini diproyeksikan terus
meningkat.
Berdasarkan survei properti 2024, tanah di Kediri yang pada
tahun 2020 masih berkisar Rp1,2 juta/m² kini sudah mencapai Rp1,65 juta/m².
Proyeksi untuk tahun 2025 bahkan bisa menembus Rp1,8 juta/m². Kenaikan ini jauh
lebih tinggi dibanding rata-rata inflasi tahunan.
Mengapa Pinggiran Kota Menjadi Pilihan Utama?
Bagi generasi muda yang ingin memiliki aset properti,
membeli rumah atau tanah di pusat kota sudah hampir mustahil karena harga yang
selangit. Oleh karena itu, pinggiran kota menjadi jawaban realistis
sekaligus strategis.
Selain itu, adanya tren remote working dan hybrid working
pasca pandemi membuat banyak orang lebih fleksibel dalam memilih tempat
tinggal. Tidak harus di pusat kota, asal akses transportasi memadai, kawasan
pinggiran tetap jadi pilihan ideal.
Artikel ini disusun berdasarkan pengalaman lapangan, data
resmi BPS & Kementerian PUPR, serta wawancara dengan praktisi properti.
Tujuannya adalah memberikan gambaran jelas bagi pembaca yang ingin memahami
arah tren harga tanah di pinggiran kota besar 2025 sekaligus membantu
mereka membuat keputusan investasi yang lebih bijak.