1. Memahami KPR dan Jenis-jenisnya
tipsproperti.com - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah fasilitas pinjaman dari bank atau lembaga keuangan untuk membantu pembelian rumah. Pembayaran dilakukan secara mencicil dalam jangka waktu tertentu (tenor) dengan tambahan bunga atau margin keuntungan.
![]() |
Panduan Lengkap Menghitung KPR untuk Rumah Pertama: Rumus, Simulasi, dan Tips Memilih yang Tepat |
Secara umum, ada dua jenis KPR yang populer di Indonesia:
- KPR
Konvensional
Menggunakan sistem bunga, bisa fixed rate (tetap) atau floating rate (mengikuti suku bunga pasar). - KPR
Syariah
Menggunakan akad jual beli (murabahah) atau sewa beli (ijarah muntahiya bittamlik), tanpa bunga, tetapi dengan margin yang sudah disepakati di awal.
Memahami jenis KPR penting untuk memilih yang sesuai dengan
prinsip keuangan dan keyakinan Anda.
2. Komponen Penting dalam Perhitungan KPR
Sebelum masuk ke rumus bagaimana
menghitung KPR untuk rumah pertama, Anda perlu memahami
komponen-komponen utama yang memengaruhi cicilan bulanan.
- Uang
Muka (Down Payment/DP)
Biasanya 15–20% dari harga rumah. Semakin besar DP, semakin kecil pokok pinjaman dan bunga yang dibayar. - Pokok
Pinjaman
Harga rumah dikurangi DP. Nilai ini menjadi dasar perhitungan bunga dan cicilan. - Bunga
atau Margin
- Fixed
rate: Cicilan tetap selama periode tertentu.
- Floating
rate: Cicilan bisa naik atau turun mengikuti pasar.
- Tenor
Pinjaman
Jangka waktu cicilan memengaruhi besar kecilnya cicilan. Tenor panjang membuat cicilan lebih ringan, tetapi total bunga lebih besar. - Biaya
Tambahan
Meliputi biaya notaris, asuransi kebakaran, biaya provisi bank, hingga administrasi.
3. Rumus Menghitung KPR Secara Manual
Perhitungan cicilan KPR dapat menggunakan rumus anuitas:
Cicilan=PokokPinjaman×SukuBunga12×(1+SukuBunga12)Tenor×12(1+SukuBunga12)Tenor×12−1Cicilan
= Pokok Pinjaman \times \frac{Suku Bunga}{12} \times \frac{(1 + \frac{Suku
Bunga}{12})^{Tenor \times 12}}{(1 + \frac{Suku Bunga}{12})^{Tenor \times 12} -
1}
Contoh:
- Harga
rumah: Rp500.000.000
- DP
20%: Rp100.000.000
- Pinjaman:
Rp400.000.000
- Bunga
fixed: 5%/tahun
- Tenor:
15 tahun
Hitungan bulanan:
- Suku
bunga bulanan = 5% ÷ 12 = 0,004167
- Tenor
bulan = 15 × 12 = 180 bulan
- Masukkan
angka ke rumus, hasilnya cicilan ± Rp3.160.000 per bulan (periode bunga
tetap).
4. Simulasi Perbandingan Tenor
Jika tenor diperpendek menjadi 10 tahun, cicilan bisa naik
menjadi ± Rp4.240.000 per bulan, tetapi total bunga yang dibayar jauh lebih
sedikit.
Kesimpulan dari simulasi:
- Tenor
panjang → cicilan ringan, total bunga besar.
- Tenor
pendek → cicilan besar, total bunga lebih hemat.
5. Menggunakan Kalkulator KPR Online
Bagi yang tidak ingin menghitung manual, kalkulator KPR
online dari bank atau situs properti bisa membantu.
Langkah-langkah umum:
- Masukkan
harga rumah.
- Tentukan
DP.
- Masukkan
suku bunga dan tenor.
- Lihat
hasil cicilan per bulan dan total pembayaran.
Beberapa bank bahkan menyediakan fitur simulasi bunga
floating setelah masa fixed rate selesai.
6. Tips Memilih KPR yang Tepat untuk Rumah Pertama
Memilih KPR bukan hanya soal cicilan paling rendah.
Pertimbangkan hal-hal berikut:
- Sesuaikan
dengan kemampuan finansial
Pastikan cicilan maksimal 30–35% dari penghasilan bulanan. - Perhatikan
masa fixed rate
Fixed rate yang lebih lama memberikan kestabilan cicilan, terutama untuk pembeli rumah pertama yang belum siap menghadapi fluktuasi bunga. - Pahami
biaya tambahan
Hitung semua biaya di awal agar tidak terkejut dengan total pengeluaran. - Siapkan
dana darurat
Untuk mengantisipasi kenaikan cicilan jika masa fixed rate berakhir.
7. Kesalahan Umum Saat Mengambil KPR
- Mengabaikan
biaya tambahan
Banyak pembeli hanya fokus pada harga rumah, padahal biaya notaris, asuransi, dan administrasi bisa mencapai puluhan juta rupiah. - Memilih
tenor terlalu panjang tanpa perhitungan matang
Memang cicilan lebih ringan, tetapi total bunga membengkak. - Tidak
membandingkan penawaran bank
Setiap bank punya skema bunga dan biaya yang berbeda.