Perusahaan Properti Terbesar di Indonesia 2025 Berdasarkan Kapitalisasi Pasar dan Proyek Aktif

tipsproperti.com - Pasar properti di Indonesia terus berkembang, dipengaruhi oleh urbanisasi, kebutuhan perumahan, serta ekspansi pusat-pusat bisnis baru. Artikel ini menyajikan daftar 10 perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan data kapitalisasi pasar, luas cadangan lahan (land bank), serta proyek-proyek besar yang tengah dikembangkan hingga kuartal kedua 2025.


Perusahaan Properti Terbesar di Indonesia 2025 Berdasarkan Kapitalisasi Pasar dan Proyek Aktif
Perusahaan Properti Terbesar di Indonesia 2025 Berdasarkan Kapitalisasi Pasar dan Proyek Aktif


Catatan Penyusunan Artikel

Artikel ini disusun berdasarkan data yang dikumpulkan dari laporan keuangan publik perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), informasi dari situs resmi perusahaan, serta publikasi dari media keuangan nasional dan riset pasar properti hingga Juli 2025. Kriteria penyusunan mencakup kapitalisasi pasar, luas land bank, jenis dan skala proyek, serta jejak rekam perusahaan di industri properti nasional.


1. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Sebagai bagian dari Sinar Mas Land, BSDE terus mendominasi sektor properti tanah air. Perusahaan ini memiliki land bank lebih dari 4.500 hektar dan mengelola berbagai kawasan mandiri seperti BSD City dan Grand City Balikpapan.

Dengan kapitalisasi pasar yang stabil di atas Rp35 triliun, BSDE juga tercatat aktif meluncurkan hunian komersial, apartemen, dan kawasan perkantoran berstandar internasional.


2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Pakuwon adalah pengembang yang terkenal lewat pengembangan superblock seperti Tunjungan Plaza di Surabaya dan Kota Kasablanka di Jakarta. Kapitalisasi pasarnya per Juli 2025 mencapai lebih dari Rp25 triliun.

PWON juga menunjukkan ketahanan bisnis selama masa pemulihan ekonomi pascapandemi dengan diversifikasi portofolio ke sektor hospitality dan properti ritel.


3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Dengan proyek-proyek besar seperti Ciputra World dan CitraRaya Tangerang, CTRA membangun jejak sebagai salah satu pengembang dengan jaringan proyek terbanyak di Indonesia. Kapitalisasi pasarnya menyentuh Rp23 triliun, dengan cadangan lahan yang tersebar di lebih dari 30 kota.

Strategi ekspansi Ciputra ke luar negeri, seperti Vietnam dan Kamboja, juga menunjukkan positioning global perusahaan.


4. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Dikenal lewat Summarecon Kelapa Gading dan Summarecon Bekasi, SMRA terus ekspansi ke segmen middle-high end dengan pendekatan kawasan terpadu. Kapitalisasi pasar saat ini mencapai Rp17 triliun.

Summarecon juga aktif mengembangkan kawasan baru seperti Summarecon Bogor dan Karawang dengan pendekatan infrastruktur dan ekologi.


5. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

Meskipun lebih ramping dalam jumlah proyek, Alam Sutera menargetkan pasar dengan pendekatan gaya hidup dan arsitektur modern. Proyek unggulan seperti Alam Sutera Town Center dan Ayodhya Apartment telah menarik minat pasar menengah ke atas.

ASRI mempertahankan kapitalisasi pasar sekitar Rp10 triliun dengan strategi kolaborasi bersama merek internasional dan pengelola kawasan industri.


6. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)

APLN unggul di sektor properti hunian vertikal dan komersial dengan proyek seperti Podomoro City, Podomoro Park, dan Superblok Medan. Perusahaan ini juga gencar membangun hotel, mall, dan apartemen di berbagai kota besar.

Meski kapitalisasi pasarnya lebih fluktuatif dibanding lainnya, APLN tetap dianggap sebagai pemain besar karena skala proyek dan diversifikasi.


7. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)

MTLA atau Metland berfokus pada pengembangan kawasan hunian dan komersial skala menengah. Keberadaan proyek seperti Metland Cibitung dan Metland Transyogi menjadi bukti konsistensi perusahaan dalam menjangkau masyarakat urban baru.

Kapitalisasi pasar Metland per 2025 mendekati Rp6 triliun, dengan pertumbuhan aset secara konsisten selama tiga tahun terakhir.


8. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Sebagai pemilik proyek mega township seperti Lippo Village dan Meikarta, LPKR menjadi salah satu brand properti paling dikenal publik. Meski pernah menghadapi tantangan finansial, LPKR menunjukkan pemulihan berkat proyek rumah sakit (Siloam Hospitals) dan properti komersial.

Kapitalisasi pasar LPKR kembali naik ke kisaran Rp8 triliun pada pertengahan 2025.


9. PT Duta Putra Land

Dikenal sebagai pengembang properti besar di Jakarta Timur dan sekitarnya, Duta Putra Land semakin ekspansif dalam membangun kawasan seperti Harapan Indah dan Grand Duta City. Walau tidak terdaftar di bursa, kekuatan proyeknya menunjukkan skala operasional nasional yang besar.


10. PT AKR Land Development

Meski relatif baru jika dibandingkan nama-nama besar lainnya, AKR Land berkembang agresif lewat proyek Grand Kawanua City di Manado dan AKR Gallery West Jakarta. Perusahaan ini juga dikenal melalui joint venture bersama pengembang asing untuk memperkuat posisi di kawasan industri.


 Perusahaan Properti Terbesar di Indonesia

Penasaran bagaimana klasifikasi perusahaan-perusahaan besar ini bisa berpengaruh pada keputusan investasi dan tren pasar? Anda bisa melihat referensi lengkapnya melalui 10 perusahaan properti terbesar di Indonesia yang membahas secara lebih dalam tentang profil perusahaan dan pertumbuhan sektoral mereka dari sisi investasiAnalisis Pasar Properti Indonesia 2025

Memasuki paruh kedua 2025, industri properti menunjukkan tanda pemulihan signifikan. Penurunan suku bunga, dukungan pembiayaan dari pemerintah, dan perluasan kawasan perkotaan membuat permintaan akan hunian dan properti komersial kembali meningkat.

Dalam konteks ini, 10 perusahaan di atas memiliki posisi strategis untuk menangkap peluang pasar, baik dari sisi pasokan hunian, komersial, maupun pengembangan kawasan industri dan terpadu. Investor dan konsumen perlu memahami peran serta strategi masing-masing pemain agar dapat mengambil keputusan terbaik, baik untuk hunian maupun investasi jangka panjang.


Previous Post Next Post